Warner Music Group Menjalin Kemitraan AI, Menyelesaikan Sengketa Hak Cipta

11

Warner Music Group (WMG) telah mencapai kesepakatan penting dengan startup musik AI Suno, yang menyelesaikan gugatan hak cipta sebelumnya dan menandakan perubahan besar dalam pendekatan industri musik terhadap kecerdasan buatan. Kesepakatan tersebut, yang diumumkan pada hari Selasa, bertujuan untuk menyeimbangkan inovasi dengan kompensasi dan perlindungan artis – sebuah langkah penting ketika musik yang dihasilkan oleh AI dengan cepat mendapatkan daya tarik.

Pergeseran Strategis: Dari Tuntutan Hukum ke Perizinan

Langkah WMG mewakili perubahan signifikan dari sikap agresif tahun lalu terhadap Suno dan Udio (platform musik AI lainnya), di mana perusahaan tersebut, bersama Universal dan Sony, mengajukan tuntutan pelanggaran hak cipta. Daripada melanjutkan pertarungan hukum, WMG memilih berkolaborasi, yang menunjukkan pengakuan pragmatis atas pengaruh AI yang semakin besar.

Penyelesaian ini mencakup komponen unik: WMG menjual platform penemuan musik live-nya, Songkick, kepada Suno dengan harga yang tidak diungkapkan. Songkick akan terus beroperasi sebagai layanan yang berhubungan dengan penggemar di bawah kepemilikan baru. Hal ini menunjukkan bahwa Suno bermaksud untuk memperluas jangkauannya melampaui generasi musik ke dalam layanan terkait musik yang lebih luas, sehingga berpotensi mengintegrasikan rekomendasi dan pengalaman yang didukung AI.

Lisensi dan Kontrol Artis

Inti perjanjiannya terletak pada perizinan. Suno akan memperkenalkan model AI yang lebih canggih dan sesuai hukum pada tahun depan, yang memerlukan langganan berbayar untuk mengunduh audio sambil menawarkan opsi pemutaran dan berbagi terbatas kepada pengguna gratis. Yang terpenting, artis WMG – termasuk nama-nama besar seperti Lady Gaga, Coldplay, dan The Weeknd – akan tetap kontrol penuh atas bagaimana karya mereka digunakan dalam musik yang dihasilkan AI. Ini termasuk nama, gambar, kemiripan, dan komposisinya.

“Perjanjian penting ini…adalah kemenangan bagi komunitas kreatif yang bermanfaat bagi semua orang,” kata CEO WMG Robert Kyncl.

Tren Industri: Kolaborasi Mengatasi Konflik

Kesepakatan WMG dengan Suno mengikuti penyelesaian serupa dengan Udio seminggu sebelumnya, menunjukkan kecenderungan yang lebih luas terhadap perjanjian lisensi dibandingkan litigasi yang berkepanjangan. Universal dan Sony dilaporkan sedang melakukan pembicaraan untuk melakukan hal serupa, yang menunjukkan bahwa industri musik semakin menerima AI sebagai alat yang harus dikelola, bukan dihilangkan.

Pergeseran ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan platform musik AI seperti Suno dan Udio, yang dengan cepat menarik jutaan pengguna. Dengan melisensikan katalog mereka, perusahaan musik dapat memanfaatkan peluang monetisasi sekaligus memitigasi risiko hukum.

Respons industri musik terhadap AI berkembang dari konfrontasi menjadi kerja sama. Masa depan penciptaan musik kemungkinan besar akan melibatkan model hibrida, di mana seniman manusia dan kecerdasan buatan bekerja sama, membentuk kembali cara musik dibuat, didistribusikan, dan dikonsumsi.