Perplexity Meluncurkan Alat Belanja Bertenaga AI, Memprioritaskan Pengalaman Pengguna

23

Perplexity, platform pencarian yang berfokus pada AI, kini menawarkan asisten belanja AI gratis kepada pengguna di AS, memposisikan dirinya sebagai alternatif dari pencarian tradisional dan rekomendasi berbasis afiliasi. Alat ini berfungsi serupa dengan fitur belanja di ChatGPT dan penawaran AI Google, memungkinkan pengguna menyaring penelusuran produk melalui pertanyaan lanjutan percakapan.

Cara Kerja: Rekomendasi yang Dipersonalisasi dan Pembelian Langsung

Asisten AI memberikan saran produk yang ditampilkan sebagai kartu informatif dengan spesifikasi dan ulasan pengguna. Yang terpenting, Perplexity memungkinkan pembelian langsung melalui dukungan PayPal terintegrasi, memungkinkan pedagang memproses transaksi seperti yang mereka lakukan di situs web mereka sendiri. Fitur ini mengatasi kekhawatiran tentang platform belanja AI yang memutus hubungan pelanggan langsung dengan pengecer – sebuah dinamika yang digambarkan oleh jurnalis teknologi Nilay Patel sebagai “masalah DoorDash.”

Memori dan Konteks: Melampaui Pencarian Satu Kali

Sistem Perplexity dirancang untuk mengingat preferensi pengguna di beberapa sesi. Misalnya, jika pengguna menanyakan tentang jaket yang cocok untuk perjalanan dengan kapal feri, AI akan mempertahankan konteks ini ketika nanti dimintai alas kaki yang sesuai. Memori percakapan ini membedakannya dari pencarian dasar berbasis kata kunci. Akses seluler melalui iOS dan Android diharapkan dalam beberapa minggu.

Kritik terhadap Metode Belanja yang Ada

Perusahaan membingkai asisten belanjanya sebagai respons terhadap kekurangan yang dirasakan dalam pengalaman ritel online saat ini. Perplexity berpendapat bahwa mesin pencari tradisional gagal memfasilitasi eksplorasi belanja, dan banyak outlet editorial memprioritaskan komisi afiliasi daripada pencocokan produk asli. Platform ini menekankan fokus pada penemuan yang “menyenangkan” daripada sekadar mempercepat proses pembayaran.

Perplexity bertujuan untuk menciptakan asisten AI yang “memahami maksud, mengingat preferensi, dan bertindak sebagai perpanjangan tangan dari cara pengguna melakukan tugas mereka sendiri.”

Pendekatan ini menyarankan peralihan ke arah pengalaman berbelanja yang lebih personal dan sadar konteks, yang berpotensi mengubah cara konsumen berinteraksi dengan ritel online.