Amazon memperingatkan 300+ juta pelanggannya akan lonjakan penipuan peniruan identitas yang mengeksploitasi musim belanja liburan. Penjahat dunia maya menggunakan peringatan palsu, tautan berbahaya, dan situs web yang menipu untuk mencuri data pribadi dan keuangan dari pembeli yang tidak menaruh curiga.
Ancaman: Penipuan ini beroperasi dengan mengirimkan pemberitahuan palsu—sering kali disamarkan sebagai komunikasi Amazon yang sah—yang mengelabui pengguna agar mengeklik tautan berbahaya. Tautan ini mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mengumpulkan informasi sensitif, termasuk rincian kartu kredit dan kredensial akun. Asbury Park Press pertama kali melaporkan ancaman tersebut, dan Amazon mengonfirmasi masalah tersebut melalui email tanggal 24 November.
Jumlah yang Meningkat: Skala permasalahannya signifikan. Menurut FortiGuard Labs, lebih dari 700 domain berbahaya bertema liburan telah didaftarkan dalam tiga bulan terakhir saja. Situs-situs ini menggunakan kata kunci seperti “Natal”, “Black Friday”, dan “Flash Sale” agar tampak sah, memangsa pembeli yang mencari penawaran.
Taktik Penipuan yang Umum: Penipuan ini diwujudkan dalam beberapa bentuk:
- Pesan Palsu: Penipu berperan sebagai dukungan Amazon, mengklaim masalah akun atau masalah pengiriman mendesak.
- Penawaran Tidak Realistis: Penawaran pihak ketiga yang menipu di media sosial memikat korban dengan harga yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
- Permintaan Langsung: Pelaku penipuan secara langsung meminta pembayaran atau detail akun melalui saluran tidak resmi.
Artinya: Meningkatnya penipuan ini menunjukkan meningkatnya tren penjahat dunia maya yang mengeksploitasi acara belanja besar. Semakin banyak konsumen beralih ke transaksi online, mereka menjadi semakin rentan terhadap serangan phishing. Tingginya volume lalu lintas Black Friday yang sah memberikan perlindungan bagi pelaku kejahatan, sehingga lebih sulit membedakan penipuan dan promosi asli.
Amazon mendesak pelanggan untuk tetap waspada. Pertahanan terbaik adalah kehati-hatian: selalu verifikasi tautan sebelum mengklik, dan jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan sebagai tanggapan atas permintaan yang tidak diminta. Musim liburan adalah waktu yang tepat untuk terjadinya penipuan, dan kesadaran sangat penting untuk melindungi terhadap penipuan.
Konsumen harus ekstra hati-hati selama periode puncak belanja ini; penipuan ini menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi.
